Simping Kaum dalam Aspek Sejarah Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Muslim Sunda Purwakarta
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kabupaten Purwakarta yang notabene penduduknya adalah masyarakat Sunda, memiliki sejarah yang cukup menarik untuk dibahas menjadi salah satu kajian penelitian ilmiah. Penelitian tersebut bukan hanya berupa kajian sosial, budaya, ekonomi dan tradisinya. Namun kajian sejarah kuliner, juga cukup penting untuk diteliti. Penelitian ini bertujaun untuk mengkaji simping kaum dalam aspek sejarah nilai budaya dan kearifan lokal di kalangan masyarakat Muslim Sunda Purwakarta. Metode dalam penelitian ini, selain menggunakan metode kualitatif juga menggunakan teori dan metodologi sejarah. Serta menggunakan ilmu bantu sejarah, seperti tradisi lisan, studi pustaka dan filsafat sejarah. Hal tersebut dilakukan oleh peneliti agar dapat menemukan benang merah dari sejarah, sosial, budaya dan fungsinya dalam masyarakat. berdasarkan kajian ditemukan bahwa Simping Kaum Purwakarta, yang kini menjadi sajian kuliner khas dari masyarakat di kabupaten tersebut menjadi saksi akan bangkitnya perekonomian masyarakat muslim Sunda pada masanya. Dalam sejarah panjang, simping kaum adalah cemilan khas yang hanya khusus disajikan untuk para kaum bangsawan Purwakarta abad ke-19 masehi periode Karawang. Dimana Simping Kaum menjadi cemilan utama pada saat acara penting, seperti menyambut tamu kenegaraan, penyajian leluhur dan ritual selametan. Simping Kaum sendiri, diyakini sudah ada sebelum nama Purwakarta diresmikan sebagai nama ibu kota baru Karawang di Sindangkasih pada tahun 1831 masehi oleh pemerintah kolonial Belanda.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal At-tadbir (JAT): Media Hukum dan Pendidikan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International Licensethat allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal At-tadbir (JAT): Media Hukum dan Pendidikan
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal At-tadbir (JAT): Media Hukum dan Pendidikan.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work
References
Hasil wawancara dengan Mimi Rumiah Pada :1/6/-22. Pukul : 13.07.WIB.
Ilyasa, Naurid & Rifa’i. (2021). Pergolakan Tanam Pkasa dan Berdirinya Purwakarta. Bogor : Guepedia.
Ilyasa, Naurid. (2017). Kiyai Sapu Pare Baing Yusuf Ulama Nu Ngabaladah Ngadegna Purwakarta. Koran Galura. No. 04, minggu ke II April 2017.
Johannes Van Den Bosch, Besluit Sindangkasih20, Juli 1831 No.2. Jakarta (Arsip PNRI, 2004).
Khaldun, Ibnu. (1986). Muqaddimah. Terjemah Oleh Ahmadie Toha. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. Djambata.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kusumawati, A. 2013. Rantai Nilai (Value Chain) Agribisnis Labu di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Setiawan, Budiana., Sudrajat, Unggul., Utari, Novirina Rijadi., Sujarmanto. (2020). Tata Kelola Kebudayaan untuk Mendukung Pemajuan Kebudayaan: Studi Kasus pada Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur), Gianyar (Bali) dan Purwakarta (Jawa Barat). Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.